Kepemimpinan Kyai dan Mutu Pesantren: Menyatukan Spiritualitas, Manajemen, dan Jejaring Sosial"
DOI:
https://doi.org/10.4351/jmpi.v1i1.2Keywords:
kepemimpinan kyai, pesantren, mutu pendidikan, motivasi santri, jaringan sosialAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kepemimpinan kyai dalam menentukan arah kebijakan, peningkatan mutu santri, serta pengelolaan jaringan sosial pesantren. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam terhadap kyai, pengurus, ustaz, dan santri, serta observasi kegiatan kelembagaan pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kyai memiliki peran strategis sebagai figur sentral dalam pengembangan pesantren. Pertama, sebagai penentu arah kebijakan, kyai menegaskan visi pesantren, menekankan kedisiplinan belajar, serta mengawal implementasi program sehingga tercipta konsistensi antara visi, kebijakan, dan praktik kelembagaan. Kedua, sebagai motivator, kyai memberikan nasihat, teladan, serta penghargaan yang mendorong semangat belajar santri sekaligus membentuk karakter spiritual yang kuat. Ketiga, sebagai pengelola hubungan sosial, kyai menjaga legitimasi pesantren di tengah masyarakat serta memperluas jaringan kolaboratif yang mendukung pengembangan pendidikan dan kelembagaan. Implikasi dari penelitian ini menegaskan bahwa mutu pesantren tidak dapat dipisahkan dari kapasitas kepemimpinan kyai yang visioner, inspiratif, dan integratif dalam mengelola aspek spiritual, manajerial, serta sosial kelembagaan.
References
Abdullah, A. (2019). Jaringan sosial pesantren dan penguatan daya saing lembaga pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 145–160. https://doi.org/10.14421/jpi.2019.82.145-160
Alam, N. (2018). Kepemimpinan kyai dalam menjaga tradisi pesantren. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(1), 45–58. https://doi.org/10.21043/jmpi.v3i1.3182
Alim, R. E. (2022). Manajemen Pendidikan Islam di Indonesia. Journal of Educational Management Research, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.61987/jmpi.v1i1.1000
Arifin, M. (2020). Keteladanan kyai dalam meningkatkan motivasi belajar santri. Jurnal Tarbiyah, 27(1), 55–72. https://doi.org/10.21043/tarbiyah.v27i1.5692
Azra, A. (2013). Pendidikan Islam: Tradisi dan modernisasi di tengah tantangan milenium III. Jakarta: Kencana.
Bass, B. M., & Riggio, R. E. (2006). Transformational leadership (2nd ed.). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.
Bustari, A., Samad, M., & Mamat, R. (2025). Kepemimpinan kyai dalam perspektif transformasional, servant, dan instruksional leadership. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 6(2), 211–230.
Coleman, J. S. (1988). Social capital in the creation of human capital. American Journal of Sociology, 94(Supplement), S95–S120. https://doi.org/10.1086/228943
Creswell, J. W. (2018). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The “what” and “why” of goal pursuits: Human needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227–268. https://doi.org/10.1207/S15327965PLI1104_01
Dhofier, Z. (1982). Tradisi pesantren: Studi pandangan hidup kyai dan visinya mengenai masa depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Fadhilah, N. (2019). Kepemimpinan kyai dalam menjaga kesinambungan pesantren tradisional. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 16(2), 133–148. https://doi.org/10.19105/tjpi.v16i2.2397
Hasan, H. (2018). Motivasi religius santri dalam belajar di pesantren. Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 77–90. https://doi.org/10.15575/jpi.v7i1.2018
Hidayat, A. (2015). Peran kurikulum dalam meningkatkan motivasi belajar santri pesantren. Jurnal Tarbiyah, 22(2), 89–102.
Mastuhu. (1994). Dinamika sistem pendidikan pesantren: Suatu kajian tentang unsur dan nilai sistem pendidikan pesantren. Jakarta: INIS.
Mulyani, S. (2016). Peran alumni dan masyarakat dalam pengembangan mutu pesantren. Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 4(1), 23–38. https://doi.org/10.21580/jipi.2016.41.23
Musthofa, A., Asnawi, M., & Saharuddin, S. (2025). Kepemimpinan visioner kyai dalam integrasi kurikulum diniyah dan umum di pesantren. Jurnal Pendidikan Islam Kontemporer, 9(1), 33–50.
Rofiq, M., Amin, K., & Fadli, A. (2025). Konseling berbasis doa dalam meningkatkan motivasi santri di pesantren. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 5(2), 101–118.
Salim, A. (2014). Eksklusivitas jaringan pesantren dalam perspektif sosiologi pendidikan. Jurnal Sosiologi Islam, 2(2), 67–82.
Weber, M. (1947). The theory of social and economic organization. New York: Oxford University Press.
Wahid, A. (2017). Pengaruh faktor eksternal terhadap arah kebijakan pesantren. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 22(3), 345–356. https://doi.org/10.24832/jpnk.v22i3.47